Kumpulan Puisi Kehidupan ( Penyendiri - Pelangi Kau Nanti Hujan Kau Benci )

Part 1

Penyendiri

Oleh : Mbak Sri Maskutir

Jangan cela kami yang suka menyendiri
Jangan cela kami yang suka menyembunyikan diri
Bukan kami sombong dan tidak mau berbagi

Hanya saja keramaian sering membuat kosong hati kami

Bukan kami egois dan tak tahu diri

Hanya saja menjadi pusat perhatian bukan ambisi kami

Keterasingan, membuat kami banyak berbicara dengan hati Gelak tawa kalian, adalah geretak aneh yang begitu sulit untuk kami pahami
Kicau merdu yang meracau lewat bibir kalian 

Adalah pemandangan hebat yang sulit untuk diikuti

Kami sangat ingin seperti kalian
Namun laku kami yang tak menginginkan

Suudhon

Oleh : Mbak Sri Maskutir 

 

Tak perlu buru-buru memberi cap ini itu
Tak perlu buru-buru memutuskan ini itu
Karena kita sendiri sejatinya tidak tahu
Hanya membuat simpulan yang masih centang perentang
Bisa jadi, buruk mengubah ia menjadi baik

Bisa jadi, baik menyombongkan, ia lalu menjadi buruk 

Karena kita sendiri sejatinya tidak tahu Siapa yang akan mendahului siapa
Saat tiap 21 menit malaikat pencabut nyawa menyambangi kita dengan tidak bosannya

Bentangan langit

Oleh : Mbak Sri Maskutir

Januari 2014

Tiba-tiba aku merasa jatuh cinta pada bentangan langit

 Ia menghadirkan rupa-rupa peristiwa.
Gugusan bintang yang mengangkasa raya

Ia berkawan dengan matahari yang selalu mengalahkan

Namun tetap sabar menanti malam untuk menampakkan sinarnya

Bulan yang setia memantulkan cahaya matahari

Tak ada iri sedikitpun kenapa ia tercipta tanpa cahaya.

Gumpalan awan menggantung

Menanti angin untuk menumpahkan tetes hujan.

Hingga larik pelangi yang ujungnya tak sampai ke bumi

Meninggalkan jejak yang tak dapat ditelusuri, seperti hati setiap diri

Pelangi Kau Nanti Hujan Kau Benci

Oleh : Mbak Sri Maskutir 

Desember 2013

Kenapa kau merindukan pelangi jika kau tak menyukai hujan?
Kau bilang, kemarin kau benci hujan

Katamu, tiap tetesnya menitikan kepedihan, suram

Tiap aromanya meruangkan sendu berkepanjangan

Peluknya menyiratkan kebekuan

Kau harap, desember ini hujan tak datang

Kawan, hidup tak sementah yang kau sangka.

Hujan taklagi seperti dulu

Yang selalu patuh turun tiap desember

Sekarang ia berubah menjadi liar

Turun sekehendak hatinya

Ia bisa menjumpaimu di januari, februari sampai april

Apa kau masih akan tetap membencinya juga?

Bukankah hal itu naïf dan tak kan mungkin terjadi

Menerima sesuatu yang kau benci memang sulit

Tapi sekalipun kau benci

Ia akan tetap hadir selama hidupmu

Cobalah untuk sekedar membaca hujan

Tiap tetes airnya adalah nyanyian alam

Yang tak kan bisa ditandingi oleh composer manapun

Uap aromanya adalah wangi bukti kuasa Tuhan

Dinginnya mampu meredakan kemarahan.

Karena ia, pelangi yang kau rindukan akan datang

Pelangi dan Hujan

KepadaMu Yang Maha Baik

Oleh : Mbak Sri Maskutir

 Maret 2014

Tuhanku yang maha baik

Ijinkan hambamu ini untuk selalu dekat dengan ridhoMu

Ujunkan hatiku untuk selalu belajar arti ikhlas

Karena dunia ini ternyata tidak lugu seperti yang aku kira

Tuhanku yang maha baik

Ijinkan hatiku untuk mampu

Melihat sari pati kepahitan dalam episode hidup

Karena aku tahu ia mengandung antitesis yang menakjubkan

Lebih daris sekedar yang aku lihat

Tuhanku yang maha baik

Ijinkan hatiku memasrahkan semuanya kepadaMu

Karena aku tahu

Kau tidakpernah luput memperhatikan hambaMu

Tweet

Subscribe to receive free email updates: