Realita Sosial dan Budaya Daun Tembakau



Kalau mendengar tentang teriakan lagu dari group band reggea dengan judul Sikak-Sikak Jidor, memang sedikit banyak menceritakan tentang realita sosial dari petani Tembakau. Senyum dari Temanggung sulit dilepaskan dari yang namanya Tembakau. Dari wilayah kaki Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro pada bulan Juni s/d Agustus hamparan pohon hijau ini menjadi selimut dari kedua Gunung tersebut. Tembakau temanggung memiliki rasa dan aroma yang khas ini dikarenakan  komposisi kadar nikotinnya tinggi, berkisar antara 3 sampai 8%, dengan kadar gula rendah, antara 2,04 sampai 7,57%. Hampir semua pabrik rokok kretek akan membutuhkan tembakau Temanggung sebagai bahan baku utamanya.
Daun Tembakau sebagai bahan dalam perjalannya dari hilir sampai ke hulu, dari bibit sampai menjadi abu menyimpan banyak realita kehidupan. Baik itu dilihat dari segi ekonomi, politik,maupun prespektif rokok dari segi kebudayaan kita 

Terlepas dari kontrofersi, hijaunya daun tembakau menyimpan banyak cerita dan memang tembakau menjadi sebuah realita sosial   Seperti di Bali, rokok diletakkan sebagai salah satu syarat ritual bebantenan atau tradisi menyembah Tuhan. Sementara rakyat Temanggung dalam tuntutannya bersikukuh bahwa merokok tidak akan membuat mereka mati. Seperti dalam lagu yang dinyanyikan oleh Band Anggrek Boelan berikut ini: 
Ndang Simak Kang…….!!!!




Oalah kang.. gek opo samangke? Kok mecucu ulate koyo iwak bader ngonoan kue? 
Mikir apa to jane ke?  
Ah.. kenek'an kiye.. awak sayah,.. mbako ora enak danaake..
Keluarga arak mangan opo jajal? Orang kapung.. koyo ngene ke, rakyat cilek, oklak aklik kenekan ke, 
koyo pegawe negeri ae..

Yo wis to kang-kang, ora usah nggrundel ngonokan kue
Opo dewe urun rembug ae, urun uneg-uneg kue, karo nganu.., musik-musik rege. Priwe? Setuju pora? 

Hee!! musik rege? opo ui? 
Ash rasah kakean omong, teko melu ae to,, njo karo nyong,, Teko tenang karo nyongke,,!! 
Yo kosek sek sek tak sepatonang..
Ora usah sepatonang teko melu wae yo,,
Sek sek nyakar kie..
 
Ash ndang tarik,,,,,

Kami tak butuh edukasi
Kami tak butuh janji janji
Dari hijaunya daun tembakau pertahankan demi setetes rejeki

Dari terjalnya lereng gunung dan ladang
Segenap hidup kami pertaruhkan
Untuk anak cucu, beban tanggungan
Temanggungku bersenyum tembakauku kebanggaan...

Sayang sayang disayang sayang
Pemimpin tak mengerti suara hati kami

reff :
Ngono ngono mbok ojo ngono
Dipendem njero marai gelo
Ngono ngono mbok ojo ngono
Dadi pemimpin dadio panutan

bridge:
Ngrokok matek ora ngrokok matek
Ngrokok wae sampai matek
Sikak sikak sik asik sikak sikak jidor....

* * *
Dibilang benci namun dibuang sayang
Peninggalan budaya dari nenek moyang
Realita ini tak bisa dihapuskan
Tembakau saksi sejarah dunia punya peranan

Sayang sayang disayang sayang
Pemimpin tak mengerti suara hati kami

back to reff :
back to bridge:


sikak sikak jidor...5x


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Realita Sosial dan Budaya Daun Tembakau"

Post a Comment

Silahkan berkomentar, dilarang Spam