Gaya Hidup Yang Sibuk

Sindrom Lifestyle Busy, sangat sibuk sekali dalam pekerjaan

Dalam sehari kita mempunyai waktu 24 jam. Dan jam-jam tersebut telah direncanakan terbagi-bagi untuk beberapa hal yang harus kita kerjakan. Aktifitas produktifitas kita memakan banyak waktu sehingga kita merasakan waktu 24 jam itu sangatlah kurang, membuat orang sekarang menjadi super sibuk. Dari kompleknya kegiatan tidak dipungkiri lagi bahwa kita akan mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Baik dari orang-orang yang kita temui, ataupun melalui media-media informasi seperti ponsel pintar, koran, internet dan lain sebagainya.



Semakin banyak hal yang kita lakukan dan kita lihat setiap hari (over sibuk), semakin besar kemungkinan kita melupakan juga banyak hal lainnya. 


Kesibukan akan kegiatan itu selain menjadikan kita semakin individualis juga dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut Busy Lifestyle Syndrome (BLS) atau sindrom gaya hidup yang terlalu sibuk. Kondisi ini adalah penyakit yang menyerang para pekerja pada usia produktif 25 s/d 40 tahun. Pada dasarnya usia seperti ini, daya ingat otak masih mampu untuk menampung dan mengigat banyak hal. Namun dalam kondisi kesibukan dan kehidupan yang kompleks, sekarang banyak orang yang menjadi pelupa pada usia-usia aktif ini. 


Menurut para ahli dari Scotlandia, Busy Lifestyle Syndrome  ini merupakan suatu kondisi dimana orang semakin sulit untuk mengiggat hal-hal yang sifatnya normal akibat dari terlalu memforsir kerja otak, akibatnya orang menjadi kurang konsentrasi dan lelah. Hal normal disini maksudnya adalah hal-hal sepele yang seharusnya kita dapat mengigat dengan sangat cepat, dan tanpa perlu berfikir. Contohnya seperti : lupa nama teman dan kerabat kita, lupa kendaraan yang kita parkir, lupa menaruh kunci mobil dan beberapa hal yang seharusnya kita bisa ingat dengan cepat.


Kegiatan dalam kehidupan yang sibuk ini, harus diimbangi dengan kegiatan yang sifatnya santai dan menyenangkan bagi pikiran, otak dan hati kita. Berikan waktu jeda untuk otak kita semisal dengan beribadah rutin dan mungkin sekali-kali kita luangkan waktu untuk menyalurkan hobi serta berekreasi.Selain itu mungkin saatnya kita memilih informasi yang benar-benar penting saja bagi kita, agar otak kita tidak terlalu terforsir dalam mengigat. Karena jika sindrom gaya hidup yang over sibuk ini menjadi akut, maka orang bukan hanya akan kehilangan ingatan tentang hal-hal normal dan sepele, namun juga sulit untuk mengigat segala sesuatu.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gaya Hidup Yang Sibuk"

Post a Comment

Silahkan berkomentar, dilarang Spam