HANYA ADA DUA PILIHAN SAJA - Sebuah Sajak

Alam ini hanya menyediakan dua pilihan saja. Hanya itu. Aku dan kamu sendiri yang sering mengembangbiakkannya menjadi berpuluh-puluh pilihan yang ujungnya sama, mengerucut dan kembali menjadi dua. Ya atau tidak. Bukankah Tuhan telah menggariskan? Lewat ciptaaannya yang selalu berpasang-pasang. Aku pikir kamu paham apa itu isi dari sepasang, yaitu dua. Tapi aku tidak akan mempermasalahkan itu, jika kamu tidak sepakat.

Kemarin, kamu bilang kepalamu pusing karena bimbang menentukan pilihan yang kadang tidak satupun kamu sukai. Kamu bercerita jika sajian hidupmu terlalu mengandung mara bahaya, yang jika berpindah sejengkal saja akan menimbulkan kekekalan momentum. Meledak kapan saja, dan memporak-porandakan segalanya.

Dari segala himpunan pecahan yang kamu sebut masalah itu, aku tahu hatimu masih seperti miitokondria yang mampu melejitkan ribuan energi. Ia akan meledak sempurna dengan sendirinya. Kamu tidak perlu gulungan peta untuk menunjukkan jalannya. Karena hati lebih tahu segalanya dari yang kita kira. Hati tak perlu bimbingan, Karena ia lebih paham apa yang terbaik untuk hidup kita. Tak perlu berlagak sok tahu jika hatimu tak mengijinkanmu. Karena lagakmu akan merubah hidupmu berdebar tak karuan, gelisah karena pelukan insomnia, menakutkan seperti gerombolan serigala.

Batinmu tak membutuhkan apa-apa, jika kamu mempercayakan semua kepadaNya. Ia serupa organel sel dalam susunan anatomi pikiran dan bawah sadarmu. Karena ia adalah detector yang tak membutuhkan radar. (Sri Maskutir)

Alam ini hanya menyediakan dua pilihan saja, kita yang mengembangkannya menjadi berratus pilihan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HANYA ADA DUA PILIHAN SAJA - Sebuah Sajak"

Post a Comment

Silahkan berkomentar, dilarang Spam