Untuk Sahabat Terbaik Yang Pernah Aku Temui

Untuk Sahabat Terbaik
Sebelumnya aku tidak pernah begitu mengerti apa definisi dari kata terbaik. Curang rasanya jika aku mendefinisikan kata terbaik hanya karena dirimu memberikan “keuntungan” dan “kenyamanan” padaku. Tak adil juga jika aku mendifinisikan kata terbaik hanya karena dirimu memiliki kelebihan di banding dengan yang lainnya. Tetapi, tak ada kata yang bisa aku pinjam untuk menamaimu selain kata terbaik.

Terlalu tinggi ekspektasi yang aku sematkan padamu, itu anggapanmu. Ya, mungkin itu benar. Tetapi bukankah kita masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda? Itulah kenapa aku enggan mengganti sosokmu dengan yang lain. Setidaknya untuk saat ini. Bukan berarti aku tidak mempercayaimu, akan tetapi kita  tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok dan lusa.

Bercerita tentangmu seperti mendaki puncak semeru. Wajahmu seteduh ranu kumbolo. Tiap lekuk ucapanmu sulit di pahami namun tiap jengkalnya selalu memiliki makna seterjal watu rejeng. Tiap lejitan mimpimu sehebat jongring saloko. Rajutan marahmu sedingin puncak mahameru.  Dari keseluruhan apa-apa yang melekat di dirimu, tak pernah bisa aku temukan pada manusia lain. dan yang selalu  aku nantikan adalah deretan tawa yang setenang di oro-oro ombo, tetapi begitu mahal untuk kau tunjukkan pada dunia. Yang tanpa kau sadari ketika kau memamerkan tawamu itu, duniaku bertepuk tangan merayakannya.

Senang aku mendengar ketidaksukaanmu pada pikiranku yang mampu kau “injak” tanpa perlu mengotori sepatuku.  Dengan hanya satu pukulan kata, aku kalah telak dan mengakui kesalahanku. Keherananku yang tak pernah berakhir akan diammu yang menguasai hidupmu. Sering aku bertanya, “mengapa seperti itu”, dan tak pernah kau jawab kecuali dengan anggukan kepalamu (yang belum tentu bermakna setuju). Laku kemarahanmu yang sering memaksaku untuk menertawakanmu dan selalu kau balas dengan satu kata, tak lebih hingga aku merasa bersalah dan mengakhiri tawaku. Dukunganmu sering membuat aku merasa hebat dan menjadi sang juara sepanjang masa. Pilihan-pilihanmu yang menggiring aku untuk berpikir lebih kuat dan menerjunkan aku pada tumpukan buku berbahasa adiluhung untuk  sekedar mengulik alasan atas pilihan-pilihanmu. Jalan pikiranmu yang sering sejalan denganku membuat aku merasa memiliki sandaran tangguh. Dan pujianmu yang terlalu pelit untuk kau suarakan di depanku membuat aku “sadar” jika aku adalah perempuan. Tiap aku mengingatkan aku selalu jatuh cinta.

Dan saat ini aku merindukannya. (M' Sri Maskutir)

 

 

 






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Untuk Sahabat Terbaik Yang Pernah Aku Temui"

Post a Comment

Silahkan berkomentar, dilarang Spam