Generasi Masyarakat Desa Yang Hilang

generasi masyarakat
Manusia lahir seperti halnya kertas putih yang belum ternoda, dan kertas kosong itupun akan terisi seiring berjalannya waktu. Sikap dan tingkah laku manusia tergantung dari lingkungan yang mempengaruhinya.

Negara Indonesia merupakan Negara Timur yang sangat berbeda sekali dengan Negara-negara dibelahan Barat menurut kebudayaanya. Kita mengenal masyarakat Indonesia menjunjung tinggi adat istiadat dan norma-norma dalam suatu wilayahnya. Masyarakat barat yang individualis menyebabkan pendidikan kemasyarakatnya menitikberatkan pada pendidikan intelektualisme, mereka berlomba-lomba memenuhi kebutuhan individu, bahkan Hak Asasi Manusia terkadang sebagai alasan untuk tercapainya kebutuhan individu.

Dalam era Globalisasi dengan teknologi komunikasi yang maju membuat asimilasi, akulturasi kebudayaan yang bersifat negative dari masyarakat kota yang sudah terlebih dahulu terkontaminasi oleh barat (westernisasi) ini, masuk secara mudah kedalam wilayah pedesaan. Ketidaksiapan mental dari individu yang mengikuti pergerakan era modern mengakibatkan terjadinya Krisis moral. Prilaku dari individu dari suatu masyarakat yang tidak mengindahkan norma dan sepertinya sudah jauh dari kebudayaan generasi sebelumnya menjadikan generasi itu hilang.

Masyarakat desa yang notabene mempunyai norma, adat istiadat (aturan-aturan yang tidak tertulis) sudah mulai luntur. Anggota masyarakat desa khususnya generasi muda sudah kurang menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Sifat kegotongroyongan dan sopan santun dikalahkan dengan kepentingan individu yang dianggap sebagai hak asasi manusia. Padahal masyarakat Indonesia yang dikenal dengan budaya Timur, dengan kesopan santunan yang baik ini lebih diperankan oleh masyarakat Desa bukan dari masyarakat per-kotaan. Dan Jika individu di masyarakat desa sudah kehilangan ke-desaanya, siapa lagi yang akan berperan sebagai identitas bangsa Indonesia yang bersopan santun dan berbudi luhur?

Banyak ditemui kasus masyarakat pedesaan pada zaman ini yang menyimpang dari adat kebiasaan masyarakat pedesaan beberapa tahun lalu. Contoh sederhana dari hilangnya generasi masyarakat desa :

  • Kurangnya kesadaran terhadap kebersamaan 
Kegiatan kemasyarakatan desa sangat banyak kita jumpai, baik itu yang bersifat umum atau keagamaan. Pada zaman ini mereka sudah tidak malu-malu lagi untuk tidak bergabung ikut dalam suatu kegiatan, bakan tanpa alasan yang jelas sering kali terlihat “nongkrong” daripada bergabung dengan kegiatan tersebut. Mayarakat Indonesia pada kususnya masyarakat desa dikenal dengan suatu kegiatan kebersamaan yaitu gotong royong. Individu sangat patuh dengan adat kebiasaan ini, mereka merasa mempunyai rasa tanggung jawab walaupun tidak ada aturan denda, hanya mereka merasa malu (pekewuh-jawa) untuk tidak ikut melaksanakan kegiatan ini. Pada zaman sekarang tidak ikut serta dalam suatu kegiatan ini adalah suatu yang biasa, dengan alasan kepentingan individu, bahkan individu yang mempunyai status sosial tinggi memilih “membayar” daripada hadir dan melaksanakan kegiatan tersebut.
  •  Lunturnya sifat sopan dan santun

Sopan santun yang merupakan identitas dari masyarakat desa sudah merupakan hal yang langka. Perilaku, tutur kata yang buruk tidak mengindahkan norma kesopanan dilakukan secara terang-terangan. Kegiatan ataupun suatu hal yang dinilai tidak sesuai norma, seperti minum minuman keras, ber-duaan dengan lawan jenis sampai larut, dan lain sebagainya sudah mulai biasa dilakukan, bahkan secara terang-terangan. Alat pengendalian sosial yang paling ampuh dalam masyarakat desa yaitu (Gosip) tidak mereka hiraukan lagi.

Usaha penyelamatan Generasi Desa sebelum benar-benar hilang dari muka bumi, harus diperankan secara kontinyu oleh beberapa pihak dengan saling bahu-membahu, peran pendidikan umum, peran pendidikan masyarakat, peran keluarga, peran agama dan bahkan peran dari alat-alat pengendalian sosial harus saling melengkapi.
  • Peran pendidikan penting dalam berkembangnya ataupun hancurnya kebudayaan, pendidikan modern/umum (sekolah) selain sebagai pengentasan dari kebodohan intelegensia, harus mampu juga memperikan pendidikan moral terhadap peserta didiknya.
  • Lingkungan masyarakat sebagai tempat bersosialisasinya individu harus dihiasai dengan agama untuk mendukung adat istiadat pedesaan, karena peran serta agama sangatlah penting dalam pengendalian diri dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan agama yang dilaksanakan dimasyarakat, lebih diseimbangkan antara pengajaran ibadah yang berhubungan dengan Tuhan dan pendidikan agama yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan, sehingga akan tercipta kembali generasi yang ber-akidah dan berakhlaq mulia.
  • Munculnya lembaga pendidikan modern seperti sekolah tidak serta merta menghilangkan peran keluarga sebagai tempat pendidikan, banyak orang menganggap dan percaya begitu saja terhadap lembaga pendidikan modern dan akibatnya mereka tidak memperhatikan bahwa anggota keluarga merupakan peserta didik dari anggota keluarga lainnya. Dan diperlukan kesadaran yang lebih mendalam bahwa keluarga merupakan Pusat Pembentukan watak Individu (budi pekerti).
  • Alat pengendalian sosial masyarakat desa seperti tokoh masyarakat dari berbagai kalangan yang sekarang seperti kehilangan legitimasinya, harus lebih tegas dan berani menjadi ujung tombak dalam penyelamatan generasi ini. Pengendalian sosial tidak akan berjalan tanpa ada alat-alat untuk melaksanakannya.

 Isin ora Isi >< isin sebagian dari iman
 Dan bagaimanakah Anda, apakah Anda termasuk satu dari Generasi Masyarakat Desa Yang Hilang?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Generasi Masyarakat Desa Yang Hilang "

Post a Comment

Silahkan berkomentar, dilarang Spam